bersemai.org

adminbersemai

  • Impresi Pertama dan Janji yang Tak Pernah Datang

    Impresi Pertama dan Janji yang Tak Pernah Datang oleh Sry Wahyuni Kemarin, di sebuah kamp pengungsian, seorang anak perempuan kecil dengan polosnya menyodorkan sepotong kue dengan niat untuk membagikannya untuk saya. Gesturnya itu sederhana, terasa menampar. Mengingatkan saya kembali bagaimana pertama kali mengenal masyarakat eks Timor Timur. Bukan lewat buku atau berita, melainkan melalui seorang…

    Read more

  • Kematian Weliandina dalam Narasi Dana Otsus Papua

    Kematian Weliandina dalam Narasi Dana Otsus Papua oleh Pigai Wegobi Marselino (Koordinator GA Amnesty Papua, Pemuda Adat Relawan YAPKEMA Papua) Tulisan ini merupakan kesaksian atas meninggalnya Weliandina, Orang Asli Papua (OAP) yang seharusnya mendapatkan haknya untuk mengakses layanan kesehatan yang telah jamin oleh Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua, baik jilid pertama ataupun jilid kedua. Di…

    Read more

  • Negara dan Hasrat Mengatur Ingatan

    Negara dan Hasrat Mengatur Ingatan oleh Alvin Hidayat Hal yang paling rumit dari menjadi bangsa bukanlah membangun gedung-gedung tinggi atau menata sistem administrasi yang rapi, tetapi adalah merawat ingatan, karena ingatan seperti manusia itu sendiri; pelik dan tidak pernah netral. Ia memilik kemampuan untuk memilih, memilah, menghapus, atau menebalkan. Dan di sanalah kekuasaan bekerja dengan…

    Read more

  • Taman 65, sebuah ritus memori anak untuk orang tua yang dibunuh Negara – Bagian 3

    Taman 65, Sebuah Ritus Memori Anak untuk Orang Tua yang Dibunuh Negara – Bagian 3 oleh Made Gula Kunjunganku selanjutnya ke Taman 65 bersama Agung Alit juga terjadi saat sore hari. “Mau ada yang berkunjung ke Taman 65, dia saksi peristiwa 1965 di daerah Kapal”. Aku langsung setuju dan sepertinya akan menjadi sore yang lebih…

    Read more

  • Taman 65, sebuah ritus memori anak untuk orang tua yang dibunuh Negara – Bagian 2

    Taman 65, Sebuah Ritus Memori Anak untuk Orang Tua yang Dibunuh Negara – Bagian 2 oleh Made Gula Pada sore esok harinya, Agung Alit mengajaku itu mengikutinya, “Made, ayo ikut ke Taman 65, mau sapu dan siram tanaman”. Tanpa pikir panjang aku langsung memutuskan untuk setuju. Ini akan menjadi kunjungan pertamaku ke tempat subversif itu,…

    Read more

  • Taman 65, sebuah ritus memori anak untuk orang tua yang dibunuh Negara – Bagian 1 

    Taman 65, Sebuah Ritus Memori Anak untuk Orang Tua yang Dibunuh Negara – Bagian 1  oleh Made Gula Satu hari, secara spontanitas dan cenderung tergopoh-gopoh aku bertolak dari Semarang ke arah timur. Sempat transit di beberapa kota di wilayah ini, sebelum akhirnya waktu menandai jalanku menginjak Pulau Dewata. Bali. Hampir satu jam kapal yang membawaku…

    Read more

  • Belajar Memahami Konflik Agraria dari Jarak Dekat

    Belajar Memahami Konflik Agraria dari Jarak Dekat oleh Effendi A. & Michelle Xuanne Perjalanan kami ke Pundenrejo membuka pintu baru dalam pemahaman tentang konflik agraria di Indonesia. Pundenrejo adalah sebuah desa kecil di Kabupaten Pati yang sedang mengalami konflik agraria. Sebelumnya, kami lebih sering mengamati isu sosial terkini—terutama konflik agraria—lewat artikel di internet yang mencul…

    Read more

  • Ikhtiar membangun gerakan yang meluas, dimulai dari rimpang

    Ikhtiar Membangun Gerakan yang Meluas, Dimulai dari Rimpang oleh DERA Sore, 17 Mei 2025. Jalanan terasa lebih ramai dari biasanya. Aspal basah selepas hujan dan matahari yang muncul malu-malu di sebelah barat membuat suasana macet tidak begitu memusingkan. Biasanya aku selalu duduk di jok belakang, dengan kekasihku yang memegang kendali motor. Tapi nyaris dua minggu…

    Read more

  • Dokumentasi dan Memori Lintas-generasi

    Dokumentasi dan Memori Lintas-generasi Oleh Dhia Oktoriza Sativa Manusia hidup dalam tiga dimensi waktu yang berbeda, ia pernah hidup di masa lalu yang telah lewat dan tak akan terulang, ia hidup dalam masa kini yang sedang dijalani, dan ia akan hidup di masa depan yang ada di angan-angan. Ketiga dimensi waktu yang terpisah ini dihubungkan…

    Read more

  • Kamp Plantungan

    Kamp Plantungan Plantungan berasal dari kata “latung” atau “lantung” tempat minyak latung atau minyak tanah. Atau disebut residu petroleum atau lengo potro sebagai bahan aspal. Hal in terlihat dari air sungai di pinggiran yang memunculkan warna ada tumpahan air di atas air, sehingga muncul lingkaran yang membentuk warna spektrum. Zat-zat dari air di sini yang…

    Read more