bersemai.org

1965

  • Taman 65, sebuah ritus memori anak untuk orang tua yang dibunuh Negara – Bagian 3

    Taman 65, Sebuah Ritus Memori Anak untuk Orang Tua yang Dibunuh Negara – Bagian 3 oleh Made Gula Kunjunganku selanjutnya ke Taman 65 bersama Agung Alit juga terjadi saat sore hari. “Mau ada yang berkunjung ke Taman 65, dia saksi peristiwa 1965 di daerah Kapal”. Aku langsung setuju dan sepertinya akan menjadi sore yang lebih…

    Read more

  • Taman 65, sebuah ritus memori anak untuk orang tua yang dibunuh Negara – Bagian 2

    Taman 65, Sebuah Ritus Memori Anak untuk Orang Tua yang Dibunuh Negara – Bagian 2 oleh Made Gula Pada sore esok harinya, Agung Alit mengajaku itu mengikutinya, “Made, ayo ikut ke Taman 65, mau sapu dan siram tanaman”. Tanpa pikir panjang aku langsung memutuskan untuk setuju. Ini akan menjadi kunjungan pertamaku ke tempat subversif itu,…

    Read more

  • Taman 65, sebuah ritus memori anak untuk orang tua yang dibunuh Negara – Bagian 1 

    Taman 65, Sebuah Ritus Memori Anak untuk Orang Tua yang Dibunuh Negara – Bagian 1  oleh Made Gula Satu hari, secara spontanitas dan cenderung tergopoh-gopoh aku bertolak dari Semarang ke arah timur. Sempat transit di beberapa kota di wilayah ini, sebelum akhirnya waktu menandai jalanku menginjak Pulau Dewata. Bali. Hampir satu jam kapal yang membawaku…

    Read more

  • Dokumentasi dan Memori Lintas-generasi

    Dokumentasi dan Memori Lintas-generasi Oleh Dhia Oktoriza Sativa Manusia hidup dalam tiga dimensi waktu yang berbeda, ia pernah hidup di masa lalu yang telah lewat dan tak akan terulang, ia hidup dalam masa kini yang sedang dijalani, dan ia akan hidup di masa depan yang ada di angan-angan. Ketiga dimensi waktu yang terpisah ini dihubungkan…

    Read more

  • Munari dan yang Tersisa

    Munari dan yang Tersisa Pada tahun 1944, saya lahir di Batangan, Pati. Ketika remaja, saya membantu orang tua saya bekerja di sawah, antara tahun 1960 sampai 1964. Saya seorang penyintas tragedi 1965. Memang, dahulu saya aktif di Pemuda Rakyat. Tetapi sebenarnya ketika terjadi peristiwa G30S, saya tidak tahu apa-apa. Karena peristiwa itu lah, saya ditangkap…

    Read more

  • Kamp Plantungan

    Kamp Plantungan Plantungan berasal dari kata “latung” atau “lantung” tempat minyak latung atau minyak tanah. Atau disebut residu petroleum atau lengo potro sebagai bahan aspal. Hal in terlihat dari air sungai di pinggiran yang memunculkan warna ada tumpahan air di atas air, sehingga muncul lingkaran yang membentuk warna spektrum. Zat-zat dari air di sini yang…

    Read more

  • Jasmi dan Masa-masa Sulit

    Jasmi dan Masa-masa Sulit Pada awal Oktober 1965, Jasmi telah mendengar berita tentang “pemberontakan PKI di Jakarta” melalui radio. Di suatu siang di akhir Oktober, ia dan 7 orang lain dibawa paksa oleh Pamong Desa ke balai desa, lalu ke kantor Kecamatan. Di sana ia ditahan selama lebih kurang sebulan, tanpa makan, tidur di lantai,…

    Read more

  • Cerita Dari Wanayasa

    Cerita Dari Wanayasa Eko Sutikno, atau biasa kami sapa Babe, adalah korban dari kekejaman politik Orde Baru. Pasca kerusuhan politik tahun 1965, nasib membawanya tuk hidup dari penjara ke penjara, hingga pembuangan di Unit 3 Wanayasa, Pulau Buru. Di Wanayasa inilah, Babe bertemu Pramoedya Ananta Toer, Hasjim Rachman, hingga Rivai Apin. Babe memiliki kedekatan khusus…

    Read more

  • Membaca Mia Bustam: Memoar Kedua, Dari Kamp ke Kamp

    Membaca Mia Bustam: Memoar Kedua, Dari Kamp ke Kamp Dari Kamp ke Kamp adalah kisah yang penuh emosi, menghadirkan potongan sejarah Indonesia yang mungkin tidak banyak diketahui generasi muda. Ditulis oleh Mia Bustam, buku ini melanjutkan memoar pertamanya. Dalam volume kedua ini, Mia berbagi pengalaman getirnya sebagai tahanan politik yang berpindah dari satu kamp ke…

    Read more

  • Membaca Mia Bustam: Memoar Pertama, Aku dan Sudjojono

    Membaca Mia Bustam: Memoar Pertama, Aku dan Sudjojono Buku Mia Bustam Memoar 1: Aku dan Sudjojono adalah karya autobiografi yang memukau dari Mia Bustam, seorang figur yang sering kali hanya dikenal sebagai istri pelukis ternama, S. Sudjojono. Namun, melalui buku ini, Mia menunjukkan dirinya sebagai sosok yang kompleks dan mandiri, dengan perspektif yang tajam terhadap…

    Read more